Salah satu pertimbangannya, karena penyesuaian sudah lama tidak dilakukan. Sementara inflasi terus naik yang berimbas pada meningkatnya harga bahan baku PDAM. Jika tidak dilakukan dengan cepat dan secara perlahan, maka nanti akan sangat terasa kenaikannya.
Direktur PDAM Kota Palopo, H Yasir, mengatakan, rencana kenaikan ini diupayakan tidak begitu besar, sehingga dampaknya tidak begitu terasa oleh pelanggan.
"Kenaikan tarif kami rencanakan bertahap, misalkan triwulan pertama dari Rp2.300 per kubik untuk pelanggan R1 atau rumah tangga 1 naik menjadi Rp2.400 atau Rp2.500 atau malah Rp2.350," jelasnya.
Menurutnya, kenaikan ini akan dilakukan secara berkala dalam tiap triwulan atau mungkin tiap semester. Dijelaskan bahwa, memang benar tarif yang ada saat ini mampu membuat PDAM maju, namun pihaknya berharap kenaikan ini mampu mengimbangi biaya produksi yang makin tinggi kedepan.
"Akan ada waktu atau titik tertentu tarif air di Palopo harus naik, jika hal ini tidak kita antisipasi sekarang, justeru saya hawatir, kenaikan tarif saat itu akan sangat sulit diterima oleh pelanggan," jelasnya.
Diberikan cotoh H Yasir seperti halnya kenaikan tarif dasar listrik oleh pemerintah selama ini. "Tarif dasar listrik yang oleh PLN sejak tahun 2015 kemarin mulai berlakukan kenaikan tarif dasar listrik secara berkala setiap tiga bulan sekali, cara ini dapat diterima dengan baik oleh msyarakat dan tidak begitu terbebani, kenaikannya tidak terasa," katanya.
Baca Juga: Wali Kota Tolak Penyesuaian Tarif Air PDAM Palopo
Namun demikian, soal kenaikan tarif air di Palopo menurutnya adalah kewenangan atau melalui persetujuan Wali Kota. "Semuanya tentu tergantung pemerintah kota sebagai user, naik atau tidak, saya memberikan jaminan teman-teman PDAM akan bekerja semaksimal mungkin untuk pelayanan air bersih di Kota Palopo," tegasnya. (CHE)
0 comments:
Post a Comment