![]() |
Tandiesak Parinding. |
Baca Juga: Ini Kronologi Teguran Keras dan Skorsing Massal Mahasiswa Unanda Versi Korban
Ia kemudian menyampaikan curhatan dan uneg-unegnya melalui surat terbuka yang ditujukan kepada para birokrasi kampus. Surat cinta tersebut menguraikan tentang banyak hal. Termasuk adanya beberapa hal yang menurutnya janggal.
Baca Juga: Diduga Gara-gara Demo, Mahasiswa Unanda Palopo Diskorsing Massal
Berikut surat terbukanya yang diterima KLIKNEWS.ID, yang dikutip secara penuh tanpa mengubah redaksi ataupun gaya penulisannya.
Surat Terbuka dari Mahasiswa Korban Arogansi Institusi Pendidikan
Assalamu Alaikum wr. wb.
Sebagai mahasiswa yang baru saja di DO (DROP OUT) dari kampus yang tercinta Universitas Andi Djemma. Pada tulisan ini, saya menyampaikan Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kampus Universitas Andi Djemma yang telah memberi saya kesempatan selama 2 tahun untuk menimbah ilmu, begitu banyak pelajaran dan begitu banyak proses yang sangat berharga yang saya dapatkan yang begitu luar biasa di kampus tercinta ini sampai pada akhirnya di Drop Out.
Demikian juga terima kasih kepada Bapak Rektor, Anggota Komisi Disiplin, Dekan Fakultas Teknik, Wakil Dekan Fakultas Teknik, Kepala Program Studi Teknik Sipil, dosen, staf dan seluruh civitas akdemik Universitas Andi Djemma. Terima kasih juga tak terhinggah buat seluruh pihak yang sejak dari kemarin senantiasa memberi dukungan moral yang terus mengalir sebagai wujud solidaritas.
Pada kesempatan ini juga, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar – kepada Bapak Rektor, Dekan Fakultas Teknik, Wakil Dekan Fakultas Teknik, Kepala Program Studi Teknik Sipil, dosen, staf dan seluruh civitas akdemik Universitas Andi Djemma, bilamana saya selama menjadi mahasiswa banyak hal yang kurang berkenan saya perbuat baik yang saya sengaja ataupun tidak saya sengaja.
Entah ini mungkin jalan dari hidup saya, Meskipun berat rasanya meninggalkan kampus tercinta dengan begitu cepat, tapi apalah daya saya hanyalah anak seorang petani yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan keputusan yang telah di buat. Keputusan sudah dibuat dan saya telah di nyatakan Drop Out sebagai mahasiswa Universitas Andi Djmma.
Akan tetapi banyak hal yang sangat saya sesalkan dalam pengambilan keputusan tarkait sanksi yang di berikan kepada saya dan teman-teman saya antara lain :
1. Kami yang dinyatakan bersalah dan di beri sanksi tidak pernah di panggil oleh komisi displin untuk di sidangkan atau member klarivikasi terkait apa yang kami lakukan. Tidak pernah ada ruang yang di berikan kepada kami untuk melakuakan pembelaan, sebelum keputusan berat ini di jatuhkan kepada kami. Inikah sebuah keadadilan di Negara demokrasi.
2. Melihat isi surat Drop Out yang telah di keluarkan. Di dalam isi surat tersebut diterangkan bahwa kami telah melakukan pelanggaran berat dan tindakan tidak beretika yang di anggap melakukan hal - hal yang merusak citra nama almamater kampus dan lembaga kampus.
Pertanyaannya adalah apakah dengan aksi penyampaian aspirasi di depan gedung rektorat dan di depan gedung kampus C Unanda ini dianggap sebagai sebuah bentuk merusak citra almamater dan lembaga kampus? Hingga berbuntut pada Drou Out Pemberian sanki skorsing dan Peringatan keras kepada Puluhan Mahasiswa sipil FT UNANDA.
Melakukan penyegelan gedung Rektorat. Menurut saya sangat keliru jika kami dianggap melakukan penyegelan gedung rektorat. Toh fakta pada saat itu di gedung kampus A Unanda sekaligus Rektorat proses perkulihaan masih saja berlangsung yang artinya bukan penyegelan tetapi cuman penutupan pintu gerbang, Itupun hanya beberapa menit saja berlangsung. Jika kita bandingkan denga apa yang telah terjadi sebelumnya gedung Rektorat bahkan perna di duduki hinggah 3 hari lamanya tapi toh tidak ada yang mengalami nasip yang sama dengan apa yang menimpa saya saat ini.
3. Hal lain yang sangat saya sesalkan adalah adanya beberapa teman kami yang sama sekali tidak terlibat dan tidak tahu-menahu tentang aksi demonstrasi tersebut namun mereka juga di beri sanksi. Ada apa?
Akar masalah di balik persoalan ini berawal dari pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma (HMS_FT-UNANDA) , dimana saya terpilih menjadi ketua sesuai pada hasil Mubes tersebut atas karena kepercayaan teman teman dan hingga saya terpilih. Pendek cerita birokrasi akademik fakutas teknik tak kunjung mengeluarkan SK pengurus.
Padahal upaya upaya koperatif sudah di lakukan hingga terakhir pengusiran stering n bebera senior ketika menghadap untuk meminta menanda tangan SK pengurus tersebut, Buntut daripada itu hingga akhirnya teman teman melakukan aksi penyampaian aspirasi di depan rektorat yang berujung pada penskorsingan dan Drop Out kepada saya.
Sesungguhnya saya tidak begitu terlalu berambisi menjadi ketua, akan tetapi karena kami di sipil di ajarkan persatuan maka saya harus siap meneriman amanat yang di percayakan oleh teman-teman. Kami sejak maba diajarkan untuk bermental kuat. Dan teman-teman saya pun menyatakan siap untuk membangun HMS agar HMS menjadi lebih baik. Sayapun bersedia menerima amanat itu sebab saya piker dari situ saya dapat berproses melatih sikap kepemimpinan, dan menimba ilmu lainnya selain ilmu yang saya pelajari di dalam kelas.
Kepada seluruh kawan-kawan mahasiswa teknik pada khususnya dan mahasiswa UNANDA serta mahasiswa kota Palopo pada umumnya, saya mengucapkan terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. atas solidaritas yang kita jalani bersama.
TTD
Tandiesak Parinding
0 comments:
Post a Comment