Dialog Kepemudaan Milad IPMAL XI Hadirkan Ketua KNPI Sulsel

BELOPA---Dialog kepemudaan dalam rangka rangkaian milad Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu (IPMAL) XI menghadirkan sejumlah narasumber lintas sektor.

Diantaranya Ketua KNPI Sulsel, Arham Basmin Mattayang, Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faizal Syam, Komisioner Bawaslu, Kaharuddin, A, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Alamsyah.

Diawal pemaparan oleh Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, menyampaikan sangat mensupport kegiatan kepemudaan selama ini.

Dirinya pun sebagai legislator yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Luwu telah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Luwu, H. Basmin Mattayang dan Syukur Bijak, dalam meletakan anggaran yang berpihak untuk pendidikan dan kepemudaan.

"Terkait dengan substansi kegiatan kita ini tidak lain untuk kebaikan masyarakat Kabupaten Luwu. Tujuannya adalah untuk memikirkan peran generasi muda kedepan," ujarnya.

"25 persen anggaran APBD Luwu berpihak untuk dunia pendidikan dan kepemudaan di Luwu. Bersama dengan Bupati Luwu, DPRD Luwu telah meletakan anggaran sebesar Rp375 miliar khusus di Dinas Pendidikan saja, baik terkait pembangunan fisik maupun peningkatan SDM," ujarnya.

Lanjut Ketua DPRD Luwu, anggaran diatas diluar anggaran untuk bantuan penyelesaian studi mahasiswa dalam APBD tahun anggaran 2020 dianggarakan sebesar Rp1 miliar.

Pendidikan anak usia dini juga dianggarkan secara terpisah sebesar Rp5 miliar. "Dinas Pemuda dan Olahraga, kita anggarkan kurang lebih Rp5 miliar," katanya.

Disampaikan Rusli Sunali, Pemkab Luwu mendorong angka kurang lebih 25 persen untuk pendidikan dan kepemudaan padahal dalam UU hanya diwajibkan menganggarkan minimal 10 persen dari APBD.

Lanjut legislator PPP ini, itu karena dirinya bersama Bupati dan Wakil Bupati Luwu yang memiliki latar belakang pendidikan dan memiliki rekam jejak akademisi.

"Terkait generasi muda jangan kita ragukan perhatian pemerintah dan DPRD Luwu. Pemkab Luwu punya keinginan untuk mencerdaskan pemuda di Luwu, cerdas intelektual, stpiritual dan emosional . Sehingga ketika dia menguasai ketiga kecerdasan ini maka dimanapun dia berada tentu akan sukses," ujarnya.

Ketua KNPI Sulsel, Arham Basim dalam materinya mengatakan bahwa pemuda hari ini punya tantangan yang lebih besar ke depan. Sehingga pemuda saat ini dituntut tidak hanya cerdas secara pendidikan formal, tetapi juga cerdas emosional.

"Pemuda harus punya kemampuan cepat menganilis tantangan yang akan dihadapi lima sampai sepuluh tahun kedepan," ujarnya.

"Kalau tidak punya skil spesifik, ke depan teman-teman akan diganti oleh mesin yang canggih. Contohnya di China, sudah ada perusahaan yang 99 persen menggunakan teknologi mesin karena erornya lebih sedikit," tambahnya.

Dikatakan lemuda harus punya skil dan keahlian. Jika tidak pemuda akan kalah dan tertinggal, jangan sampai pemuda kalah dengan mesin.

"Kita harus fokus ketika kita merasa fashion kita sudah ketemu. Misalkan fashion kita menyanyi jangan ambil jurusan lain, fokus asa bakat kita, jangan ikut-ikutan, ujung-ujungnya tiba-tiba ingin jadi anggota DPRD," kata Arham.

Lanjutnya bahwa, anggaran yang telah diletakan oleh Pemkab Luwu dan DPRD menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengawalnya.

"Anak muda jangan menjadi pemuda yang gambo-gambo, harus berani katakan benar jika benar dan katakan salah jika itu memang salah, karena kedepan pemuda harus punya integritas dan komitmen," katanya.

Diungkapkan Ketua KNPI Sulsel, posisi pemuda di Sulsel 26,67 persen. "Pastikan tidak menjadi beban bagi negara, pemuda harus memberikan kontribusi yang jelas," kuncinya.

Untuk diketahui, dialog kepemudaan dalam rangka milad IPMAL XI mengambil tema, "Sinergitas Pemerintah dan Pemuda Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Era Milenilal".(che)
Share on Google Plus

0 comments:

Post a Comment