Paparkan Program, NA Anggarkan Rp20 Milyar untuk TPI Palopo

PALOPO---Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (NA), memaparkan sejumlah program pembangunan di Luwu Raya yang akan berjalan tahun 2020 mendatang.

Pemaparan program tersebut diawali dengan pemaparan program dari masing-masing kepala bappeda empat daerah yang di Luwu Raya dalam Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Wali Kota Palopo, kamis, (21/11) siang tadi.

FGD ini juga dihadiri oleh Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Bupati Luwu, H. Basmin Mattayang dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani serta pejabat Bappeda Pemprov Sulsel.

"Mulai tahun 2020 kita membuat sebuah komitmen bersama bahwa siapa daerah yang siap itu yang kita suport terutama soal DID, karena banyak daerah yang lambat serapan anggarannya," ujarnya.

"Hari ini kita hadir, kita ingin memastikan bahwa 4 daerah di Luwu Raya ingin memastikan program dan kesiapan mereka untuk tahun 2020. Kita juga ingin melihat progres tahun 2019, jangan sampai ada pembangunan terhambat di daerah khususnya Luwu Raya," lanjutnya.

Lanjut NA bahwa, kunjungannya di Luwu  Raya dan mendudukan empat kepala daerah secara bersamaan dirinya berharap dapar mendorong betuk-bentuk anggaran yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Seperti sektor wisata, kita lihat beberapa kawasan wisata bisa kita kembangkan di Luwu Rata. Harapan Bapak Presiden daerah membangun beberapa kebutuhan dasar pengunjung dan pemrpov akan mendorong akases jalan ke kawasan wisata tersebut," katanya.

Seperti disebutkan NA, di Luwu Ray ada sejumlah pelabuhan yang cantik namun akses ke sana kurang. Olehnya itu, pemprov akan menganggarkan pembangunan akses ke beberapa pelabuhan di Luwu Raya.

"Tahun ini TPI modern akan kita bangun di Palopo, kita siapkan anggaran 20 miliar. Kita berharap kita persiapkan dengan baik, kita cek kesiapan daerah terutama program perioritas yang bisa segera kita putuskan," sebutnya.

Disebutkan pula, Seko awalnya mendapat anggaran sebesar Rp32 miliar, namun setelah dirinya bertemu pemerintah pusat anggaran untuk Seko dinaikan menjadi Rp100 miliar.

Termasuk kata NA, jalur dua rante pao akan diperioritas perioritas untuk selesaikan hingga tahun 2024 nanti.

"Target kita tiga tahun, seluruh jalan yang menjadi tanggungjawab provinsi sudah tidak ada lagi yang rusak, ini juga masuk skala perioritas termasuk jalan di Luwu Raya," katanya.

Sementara itu, terkait BPJS Kesehatan, NA berjanji akan akan cari solusi bersama selama tidak bertentangan dengan aturan karena menurutnya persolan ini bukan hanta di tingkat kabupaten dan kota tetapi juga tingkat provinsi dan juga terjadi di daerah lain di Indonesia.

"Olehnya itu, pertamuan ini kita sinkronkan program kita sehingga bisa saling menyokong dan membantu pembangunan du daerah. Dan sejauh mana kesiapan kita, anggaran ini harus kita serap dengan cepat," urai NA.

Untuk Luwu Timur, Pemprov Sulsel saat ini tengah memikirkan pengembangan wisata Dana Matano dan Danau Towoti. Kata Gubernur Sulsel, ini adalah modal besar kita.

Dan untuk menyokong itu semua, Bandara PT Vale tengah berproses pengalihan kepemilikan ke pemerintah. Gubernur Sulsel menyampaikan bahwa Bandara PT Vsle tinggal menunggu waktu untuk penyerahan.

"Kita juga menunggu koordinasi dengan menteri perhubungan untuk membuat terminal dan perpanjangan runway. Dengan akses bandara ini, kita akan cari pasar luar untuk mengelolah danau matano dan danau towoti, danau ini adalah danau purba," ujarnya.(che)
Share on Google Plus

0 comments:

Post a Comment