Caleg PAN Sarankan Gelar Simulasi Menghadapi Bencana Alam

BELOPA---Bercermin pada peristiwa evakuasi diri yang disebabkan informasi tidak bertanggungjawab (hoax) beberapa waktu lalu,  Calon Anggota Legislatif (DPRD) Luwu dari Partai Amanat Nasiobal (PAN),  Hidayat Ibrahim meminta pemerintah di Tana Luwu agar fokus dalam memberikan edukasi pra bencana kepada warga.

"Infomasi bencana alam,  khususnya gempa dan tsunami masih terus menghantui sebagian masyarakat di Tana Luwu saat ini. Pemerintah,  harusnya bergerak cepat.  Yakni,  menggelar pelatihan dasar bagaimana membaca kondisi alam dan upaya menghadapi bencana," tutur Hidayat, Selasa sore (16/10/18).

Bencana alam,  sebutnya,  memang tidak bisa ditebak kapan terjadinya.  Namun,  dengan sikap yang sigap dan tanggap bencana bisa menekan jatuhnya korban jiwa yang banyak.  "Masyarakat sudah harus tahu kemana mencari infomasi yang benar.  Apa yang harus dilakukan jika terjadi tanda-tanda akan adanya bencana.  Pemerintah bukan lagi fokus pada bagaimana menangani korban bencana," jelasnya.

Menurut Hidayat,  peristiwa hoax beberapa waktu lalu memberikan gambaran bahwa pendidikan bencana masih sangat minim bagi masyarakat dan juga jajaran pemerintah di tingkat bawah.  "Saya melihat kondisi masyarakat malam itu di sejumlah desa, mereka panik. Bukan hanya karena informasi hoax,  tapi juga tidak cepat tanggapnya pemerintah dalam memberikan pemahaman ke masyarakat tentang kebenaran sebuah informasi.  Misalnya,  menyampaikan ke masyarakat bahwa tsunami ada jika terjadi gempa dengan skala atau magnitudo besar,  yakni di atas 7 SR.  Cirinya berupa getaran tanah yang sangat keras dirasakan," jelasnya.

Menurut Ketua DPC PAN Kecamatan Bua ini,  pemerintah juga sudah saatnya menentukan titik kumpul atau meeting area di setiap kecamatan.  "Titik ini merupakan titik teraman jika terjadi bencana.  Untuk mengetahui hal ini tentulah melibatkan para ahli, misalnya Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Sebab,  hanya ahli yang bisa memberikan arahan sesuai hasil riset kondisi geografis atau jalur vulkanik di setiap daerah.  Mereka ini rutin melakukan penelitian," harap Hidayat.

Saran ini sudah disampaikan, Hidayat ke sejumlah kepala daerah di Tana Luwu.  Diantaranya,  Pemkab Luwu,  Pemkot Palopo,  dan Pemkab Luwu Utara.  "Semoga saran saya ini jadi perhatian serius pemerintah.  Mengingat informasi ahli bahwa Tana Luwu diapit dua sesar,  yakni irisan sesar Palu Koro dan Walanea di Teluk Bone dan sesar Saddang di bagian barat," tandasnya.(rilis)
Share on Google Plus

0 comments:

Post a Comment