Menurut keterangan sejumlah penyuluh yang ditemui Kliknews.id di halaman Dispertanak, pagi tadi mengatakan, tinggalnya alat tanam jagung dan kedelai ini karena tidak adanya minat masyarakat untuk bermohon dan memilikinya.
"Tidak ada yang bermohon Pak, ini alat mesin tanam bibit jagung, juga juga untuk menanam bibit kedelai. Susah mesin ini digerakan butuh tenaga besar atau mesin besar, yang bisa gunakan pengusaha," ujar salah seorang penyuluh.
Untuk digunakan oleh petani yang memanfaatkan tenaga konvensional atau tenaga manusia, mesin ini tidak akan bergerak meski ditarik oleh lima orang ataupun menggunakan tenaga kerbau.
Dari pantauan Kliknews.id, 9 unit alsintan ini sudah terlihat berkarat sehingga dihawatirka jika tidak segera dimanfaatkan akan menjadi besi tua.
Hingga berita ini turun, Kepala Dinas Pertanian, Harizman belum diminta keterangan.(che)
0 comments:
Post a Comment