Blogger Tana Luwu Gelar Workshop, Ketua KPU Palopo Ajak Jadi Netizen Cerdas

PALOPO - Detik-detik pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak 2018, Komunitas Blogger Tana Luwu mengajak generasi millenial wujudkan pilkada berbudaya dan bermartabat.

Workshop dengan tema 'Melawan Kampanya Negatif, Mewujudkan Pilkada yang Berbudaya dan Bermartabat, dipandu Direktur MIND Palopo, Haeril Al Fajri, di Cafe Sweetness, Kota Palopo, Sabtu 23 Juni 2018.

Workshop ini menghadirkan pemateri dari Ketua KPU Palopo Haedar Djidar, Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Ardy Yusuf, dan Ketua Umum Komunitas Blogger Tana Luwu Abd Rauf.

Ketua Komunitas Blogger Tana Luwu, Abd Rauf, mengatakan, kampanye sebenarnya bukan wadah untuk saling menfitnah, menjatuhkan dan lain sebagainya.

"Hari ini kita lihat bahwa wadah kampanye via medsos, selalu dijadikan sebagai adu cerbel, saling menghina dan sebagainya. Yang sebenarnya, kampanye itu beradu program paslon," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU Palopo, Haedar Djidar, mengajak seluruh hadirin untuk menggunakan media sosial secara baik dan bermanfaat.

"Mari jadikan sosial media sebagai sarana produktif dan memanfaatkannya secara baik, karena tentu kita tidak selalu menginginkan adanya puang nandar yang lain yang akan lahir kedepannya, jadi mari kita manfaatkan media sosial dengan secara baik-baiknya.

Selain itu, Haedar Djidar juga meyakinkan kepada seluruh hadirin, bahwa Pilkada yang Berbudaya dan Bermanfaat dapat diwujudkan dengan lahirnya generasi-generasi smart dalam menggunakan media sosial secara baik dan produktif," tambahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf, mengungkapkan, untuk melakukan pengawasan, Polres Palopo telah memiliki tim cyber untuk memantau seluruh aktivitas netizen, utamanya yang berhubungan dengan Kota Palopo.

"Namun demikian, kami juga butuh dukungan dari seluruh kalangan, utamanya komunitas Blogger untuk mendukung penggunaan media sosial ke arah yang positif. Kalau ada ditemukan konten yang merugikan, mari sama-sama melaporkan. Sebab setiap media sosial, ada tersedia opsi laporan jika menemukan konten yang negatif," ujarnya. (*)
Share on Google Plus

0 comments:

Post a Comment