Ketua BPD PHRI Sulsel, Agiat Sinaga, menjelaskan mereka akan mendorong pengembangan kuliner lokal khas daerah, seperti di Kota Palopo ada Kapurung, Bagea dan Durian.
"Wajib setiap hotel dan restoran menyedikan menu khas daerah masing-masing, seperti di Palopo harus ada kapurung di daftar menu, tujuannya untuk memperkenalkan makanan khas daerah kita," jelasnya.
Menurut Agiat Sinaga, malu rasanya jika di hotel tidal ada menu daerah masing-masing. "Saya kasi contoh, hotel di Makassar menyediakan pancagr dengan bahan dasar durian, tapi itu berasal dari Pulau Jawa padahal Sulsel akan durian," katanya.
Agiat mengakui, dalam kesepakatan bersama pengusaha hotel, haram hukumnya ada durian masuk hotel, namun itu bisa saja dilakukan dengan mengolah durian menjadi bahan pasta.
Salah satu ageda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-3 PHRI Sulsel di Kota Palopo tahun ini adalah bagaimana mengembangkan kuliner dan wisata daerah di Sulsel dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada peserta.
"Salah satu contoh diatas, mengolah durian menjadi pasta sehingga bisa memanfaatkan hasil alam lokal sebag pancage di hotel-hotel, khususnya di Sulsel," ujarnya.
Lanjut disampaikan, berbicara soal wisata, menurut Ketua PHRI Sulsel, secara nasional wisata merupakan lokomotif pembangunan Bangsa Indonesia sehingga pengembangan wisata daerah sangat wajib dilakukan oleh pemerintah daerah dengan bersinergi PHRI sebagai salah satu item dalam programnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Kota Palopo, Eri, menyampaikan, potensi wisata di Kota Palopo cukup menarik dikembangkan dan memiliki nilai rupiah yang bagus.
Sejumlah potensi wisata di Kota Palopo disebutkan Eri, diantaranya, wisata Religi Masjid Djami sebagai Masjid tertua di Sulsel, wisata sejarah, ada Istana Kedatuan Luwu, wisata bahari, ada Tanjung Ringgit dan Pantai Labombo serta wisata alam ada Agro Wisata, Latuppa, Sungai Jodoh dan beberapa potensi wisata lainnya.
"Melalui Rakerda PHRI di Palopo yang akan dilaksanakan selama tiga hari, 17-19 februari, kami akan fokus berbicara pada pengembangan kuliner atau pangan lokal dan potensi wisata daerah. Utamanya Palopo, PHRI akan mendorong Palopo bisa menjadi tujuan wisata bukan hanya sebagai daerah transit bagi para wisatawan," kuncinya.(Che)
0 comments:
Post a Comment