Terbentuk, GPMB Palopo Siap Gairahkan Minat Baca

Terbentuk, GPMB Palopo Siap Gairahkan Minat Baca
Para pengurus BPMB Palopo saat rapat di Warkop Aleta. 
PALOPO, KLIKNEWS.ID -- Gerakan nasional untuk menggairahkan minat baca masyarakat Indonesia, kini sudah sampai di Kota Palopo. Selasa 4 Oktober 2016, dibentuk Pengurus Cabang Gerakan Pemasyarakatkan Minat Baca (GPMB) Kota Palopo, Periode 2016-2018, di Warkop Aleta, Kota Palopo.

Pembentukan GPMB Palopo tersebut dihadiri para penulis dan orang-orang yang dianggap punya kepedulian terhadap minat baca di Kota Palopo.

Pada kesempatan itu, Edy H Maiseng SH, ditunjuk sebagai Ketua, Ade Chandra sebagai wakil ketua, Sekretaris Haeril Al Fajri, dan Bendahara Harumin. Sekretariat GPMB ini akan disiapkan satu ruangan di perpustakaan daerah.

Edy Maiseng, menuturkan, GPMB ini merupakan gerakan nasional untuk mewujudkan masyarakat gemar membaca, masyarakat belajar, masyarakat berpengetahuan yang cerdas dan berbudaya, berdaya saing tinggi, serta bertakwa kepada Tuhan YME.

"Gerakan Pemasyarakatkan Minat Baca atau GPMB ini sebagai gerakan meningkatkan semangat membaca dan menulis. Ini adalah lembaga independen yang dibentuk sebagai mitra perpustakaan di daerah," jelasnya.

Edy menyebutkan, dirinya telah ditunjuk langsung sebagai ketua oleh Kepala Perpustakaan dan Asrip Daerah Kota Palopo, Asmiati. "Saya ditunjuk langsung menjadi ketua. Tapi saya minta agar seluruh pengurus saya yang pilih sendiri. Nama-nama pengurus ini secepatnya akan kita kirim untuk dikukuhkan pada 17 Oktober 2016 di Makassar," ujarnya.

Ia menyebutkan, pengurus yang ditunjuk ini minimal orang yang tidak alergi dengan buku dan punya kepedulian terhadap menggairahkan minat baca masyarakat.

"Para pengurus yang ada sekarang ini adalah orang-orang yang kita anggap punya kepedulian besar terhadap gerakan ini. Sebab ada penulis, dan ada juga yang sudah mendirikan rumah baca di daerah masing-masing," ujarnya.

Edy menyebutkan, saat ini di perpusatakaan daerah tersedia sekitar 7.000 judul buku. Dengan adanya gerakan ini, maka diharapkan bisa berbuat untuk ikut menghidupkan gairah membaca, yang dengan sendirinya akan hidup perpustakaan, termasuk yang ada di kelurahan.

"Minta baca kita memang di Indonesia ini, menurut data Unesco termasuk sangat rendah, yakni satu banding seribu. Dalam 1000 orang, hanya satu orang yang rajin membaca. Lebih memprihatinkan lagi, dalam 1 juta orang, hanya satu penulis. Inilah yang kita ingin perangi," tandasnya. (tri)

Share on Google Plus

0 comments:

Post a Comment