![]() |
Sekkot Palopo H Jamaluddin Nuhung, Kapolres Palopo, saat meninjau lokasi banjir. |
Selain rumah dan areal perswahan, banjir juga merendam sejumlah sekolah di wilayah ini. Akibatnya, senin pagi, siswa yang datang ke sekolah tidak bisa belajar, mereka sejenak diarahkan untuk membersihkan sekolah kemudian diizinkan pulang.
Baharuddin guru Agama di SDN 52 Salutete mengatakan banjir setinggi lutut orang dewasa merendam ruang kelas di sekolah mereka. Banjir ini kata Baharuddin adalah kali keduanya sejak lima tahun terakhir.
"Ini yang terparah, dalam ruang kelas banjir mencapai lutut orang dewasa, banjir besar sebelumnya hanya sampai betis orang dewasa. Tidak ada aktifitas belajat mengajar hari ini, siswa kami liburkan, mungkin besok atau lusa anak-anak sudah mulai belajar kembali," katanya.
Pantauan di lapangan, proses pembersihan lumpur di sekolah yang tergenang banjir dibantu oleh petugas Pemadam Kota Palopo dan personil Polsek Telluwanua. Kapolsek AKP Daud Sisang terjun langsung di lokasi banjir membantu warga bersih-bersih rumah termasuk di SDN 52 Salutete.
Penanganan pasca banjir oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo juga telah dilakukan. Setidaknya ada empat tenda darurat milik BPBD dan Dinas Sosial disiapkan. Kebutuhakn makanan seperti indomie dan air mineral juga telah disalurkan.
Satu yang belum bisa dirampungkan oleh Pemkot Palopo hingga sianv kemarin yakni data valid jumlah warga yang terkena dampak banjir termasuk total kerugian. Sekda Kota Palopo, Jamaluddin Nuhung, mengatakan dirinya belum mengetahui jumlah warga yang terkena dampak banjir termasuk kerugian materinya.
Ditanya soal penyabab utama terjadinya banjir di Kecamatan Telluwanua, Sekda Palopo menjawab jika penyebab utamanya adalah intensitas hujan yang tinggi. "Banjir ini disebabkan hujan lebat," ujarnya. (che)
0 comments:
Post a Comment