![]() |
Pelaku saat digiring masuk ke dalam ruangan di Mapolres Palopo. |
Usai memperkosa, oknum tersebut kemudian diduga nekat memukul korban hingga pingsang. Saat pingsan, pelaku kemudian 'mencicipi' tubuh molek stafnya itu. Bukan hany itu, korban kemudian disekap lalu ditempatkan di salah satu ruang berukuran sekira 2x1 meter dengan tinggi 2 meter, yang akan dijadikan sebagai septic tank.
Tak berhenti dari situ, saat korban sudah dibawa ke ruang yang disebut-sebut akan dijadikan septic tank, pelaku kemudian menutup ruang tersebut dengan cara mengecor. Namun sebelum mengecor, pelaku sempat memasukkan kipas angin.
"Korban berada di dalam tempat tersebut mulai sekira pukul 09:00 wita. Nanti pukul 16:00 wita, baru diketahui ada orang di dalam," jelas keluarga korban, Nasrum Naba, saat ditemui di Mapolres Palopo, Jumat 21 September 2016.
Nasrum menjelaskan, korban ketahuan ada di dalam kamar tersebut setelah istri pelaku membersihkan rumah. Istri pelaku kemudian melihat ada kayu yang digoyang-goyang oleh korban, sehingga baru diketahui ada orang di dalam.
"Untungnya, sebelum semen itu mengeras, korban cepat siuman. Sehingga bisa memberi isyarat kalau ada orang di dalam. Saat ditemukan, korban masih telanjang bagian bawah, tinggal baju. Celana sudah tidak ada," jelasnya.
Ia mengatakan, antara korban dan pelaku, sebenarnya masih ada hubungan keluar. Bahkan, pelaku dan kakek korban adalah sepupu satu kali. Sehingga bisa dikatakan korban adalah cucu dari pelaku.
Nasrum Naba juga menyebutkan, korban memang biasanya diantar ke rumah pelaku setiap harinya. Korban yang tinggal di Jalan Cakalang, selalu diantar ke rumah pelaku di Songka.
"Kantornya kan ada di Rampoang, sehingga setiap hari korban dibawa ke rumah pelaku. Nanti korban dan pelaku bersama ke kantornya. Karena memang pelaku ini dianggap keluarga sehingga tidak ada kecurigaan," tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat sekira pukul 07.30 Wita, korban datang di rumah pelaku. Saat itu, rumah pelaku sepi. Istrinya keluar.
Saat korban masuk ke dalam rumah, tiba-tiba pelaku langsung memegang payudara korban dan meraba-rabanya. Namun WI melawan sekuat tenaga, tapi tidak berdaya, kemudian mulutnya ditutup kain, dipukul tepat pada leher oleh AR, hingga tak sadarkan diri.
Setelah itu pelaku menyekap korban di belakang dapur dengan cara dimasukkan ke dalam bangker, kemudian dicor. Sejam kemudian WI sadarkan diri dan ketika pukul 16.00 Wita baru bisa keluar dari bangker tersebut, karena dilihat oleh istri AR.
Untuk saat ini Polres Palopo masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penyelesaian kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Awaluddin, menyampaikan Abdul Kadir (48) telah ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan oknum pajabat Pemkot Palopo ini di hadapan penyidik mengakui perbuatannya sesuai yang dituduhkan oleh korban.
"Dia mengakui semua perbuatannya, termasuk mengakui telah menggagahi WI saat pingsan kemudian menguburnya dalam sebuah lubang persiapan tempat pembuangam WC di belakang rumahnya," ujar Awaluddin.
Saat dikubur, Abdul Kadir mengatakan jika kemenakannya tersebut masih dalam keadaan pingsan sehingga dengan bebas dimengecor dengan semen dan menutup dengan papan dimana kemenakannya dikubur. (tim)
0 comments:
Post a Comment