Pada kesempatan itu, Anggota DPD RI, Aziz Qahhar Mudzakkar, sempat banyak berbicara soal Pilgub Sulsel. Ia banyak berpesan dan berbagi cerita untuk para saudaranya.
Aziz, pada kesempatan itu, menyampaikan bahwa yang perlu dibangun oleh bakal calon atau figur yang ingin maju di Pilgub mendatang adalah survei populasritas dan elektabilitas di masyarakat.
"Dalam Pilkada punya logika sendiri yaitu survei, nah itu yang jadi soal, tidak semua orang bisa menyodorkan diri mau jadi calon, karena semua orang yang mau maju itu pasti mencari pasangan yang bagus surveinya," katanya.
Selain persoalan survei, ketersediaan dana juga menurutnya faktor utama dalam menjajaki Pilgub.
"Saya ini kan sudah pengalaman ikut di Pilgub jadi saya tahu betapa pilgub itu memerlukan dana yang besar dan saya jelas tidak bisa seperti itu, sejauh ini saya tidak melakukan apapun, saya dalam posisi 0,0," sebutnya.
Aziz dalam kesempatan kemarin, juga menegaskan sejauh ini dirinya tidak memikirkan persoalan Pilgub kedepan meskipun enam bulan yang lalu survei sebagai calon gubernur terkuat ada pada dirinya.
"Saya kira-kira enam bulan yang lalu, survei saya tertinggi tapi mungkin sekarang sudah turun karena orang lain bergerak, sementara saya tidak pernah bergerak. Saya dalam posisi sedang tidak melakukan apapun dalam pilgub, saya juga tidak bisa mengatakan sudah tidak pasti ikut pilgub, tapi saya kecenderungan besar tidak ikut," kuncinya.
Ia mendorong ada salah seorang wija atau orang dari Tana Luwu (Luwu Raya) untuk ikut bertarung di pemilihan gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Bahkan dirinya mendorong dan menilai adik kandungnya, Andi Mudzakkar yang saat ini menjabat sebagai Bupati Luwu untuk maju di Pilgub mendatang.
"Saya berharap ada dari luwu, misalkan Mudzakkar, saya kira secara moralnya saya akan bantu, termasuk Mudzakkar (Bupati Luwu)," katanya. (tri)
0 comments:
Post a Comment