Cecep membantah adanya intervensi yang dilakukan pihak TNI terhadap petani padi di wilayah Luwu Raya untuk tidak menjual gabahnya ke pengusaha dari luar.
"Kami tidak pernah intervensi, kami berusaha menstabilkan harga gabah. Sebab kalau ini tidak dilakukan, pedagang atau pengusaha beras di Luwu Raya ini terancam gulung tikar, karena kalah bersaing dengan pengusaha dari luar," ungkapnya, saat menggelar jumpa pers di Markas Kodim 1403, Senin (06/06/2016).
Selama ini, lanjut Cecep, pedagang lokal kalah bersaing dengan pengusaha dari luar, karena pedagang luar berani mematok harga sampai Rp4.200 per kilogram (kg), melebihi harga yang ditetapkan pemerintah yang hanya Rp3.700.
Baca Juga: Dandim Resah, Harga Gabah Tembus Rp4200/Kg di Luwu Raya
Cecep juga mengaku, pernah melakukan pendataan terhadap truk dari luar yang masuk ambil gabah di Luwu Raya. "Saya hitung selama tiga hari, ada 1.538 truk yang membawa gabah keluar Tana Luwu, dengan rata-rata 1 truk mengangkut 1 ton gabah," jelasnya.
Berikut video klarifikasinya. (tri)
0 comments:
Post a Comment