Alasannya, dana desa yang mengucur ke wilayah terpencil selalu berbenturan dengan minimnya infrastruktu pendukung. Terutama jalan yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya. Sementara dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun jalan antar desa.
"Sehingga, apapun yang dilakukan atau direncanakan di desa terpencil, tidak juga akan membuahkan hasil maksima, itu ketika jalan kecamatan masih buruk," ujarnya.
Amran memberi contoh, di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Di situ, dana desa mengucur dengan alokasi yang sudah ditentukan, APBDesa. Dibuatlah bermacam program untuk peningkatan produktivitas perkebunan.
Ketika perkebunan berhasil, kendala yang dihadapi setelahnya kembali lagi adalah pasar. Untuk mengangkut hasil panennya ke kota, karena wilayahnya terpencil dan infrastruktur tidak mendukung, tentu membutuhkan biaya besar. Atau bahkan, boleh dikatakan, apa yang dihasilkan di wilayah terpencil, belum bisa menyajehterakan masyarakat.
"Nah, dana kecamatan terpencil ini nantinya diharapkan bisa untuk pembangunan jalan antar desa. Sebab, jika selalu berharap pembangunan jalan antar desa dengan menggunakan dana ABPD, maka realisasinya akan lama. Sebab, besaran APBD dengan beban besar, tentu tidak bisa terselesaikan dengan cepat," ujarnya.
"Inilah kemudian, diusulkan agar ada dana kecamatan terpencil dimana pembiayaannya ditanggung oleh APBN. Dimana peruntukannya khusus di kecamatan-kecamatan terpencil yang ada di Indonesia. Juga seperti di Kecamatan Latimojong dan kecamatan terpencil lainnya di Sulawesi Selatan," tambahnya.
Dalam usulan itu, Amran juga akan mendorong sistem pengucurannya mirip dana desa yang akan langsung dikelolah oleh pemerintah kecamatan. Sehingga, pemanfaatannya langsung ke sasaran.
Usulan itu, dikatakan Amran SE, akan dibahas lebih dulu di Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk kemudian menjadi agenda pembahasan di 2017.
Usulan itu diungkapkan Amran setelah melakukan reses di Desa Buntuk Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Selasa 3 Januari 2017. Dia didampingi Ketua DPD PAN Kabupaten Luwu, Yani Mulake.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Desa Ulusalu, Kepala Desa Tibussan, Kepala Desa Lembanan, Kepala Desa Pajang, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, majelis taklim, dan lainnya.
Amran SE, dalam resesnya ke Latimojong menggunakan sepeda motor. Dia merasakan medan yang cukup berat untuk mencapai tujuan. Tanjakan, panas, dan juga kualitas jalan yang belum begitu baik.
Sebelum ke Latimojong, Amran SE juga melakukan kunjungan di Kelurahan Noling, Kecamatan Bupon, dan juga Desa Buntu Kamiri, Kecamatan Ponrang.(che)
0 comments:
Post a Comment