![]() |
Sekkot Palopo (tengah) saat membuka acara Diklat kewirausahaan. |
Sekretaris Kota (Sekkot) Palopo, H Jamaluddin Nuhung, dalam sambutanya, saat membuka Diklat tersebut, menyebutkan Kota Palopo saat ini tengah berupaya mendorong penduduknya menjadi wirausaha.
Di hadapan 30 wirausahawan muda, Sekkot Palopo, mengatakan bahwa sebuah negara maju selalu memiliki jumlah pengusaha paling kurang 2% terhadap total jumlah penduduknya. Ia mengungkapkan bahwa idealnya suatu daerah juga demikian, termasuk Kota Palopo. Oleh karena itu, ke depan Palopo akan didorong untuk memenuhi persentase tersebut.
"Saat ini, secara nasional, posisi Indonesia masih berada pada angka 1,2 persen. Oleh karena itu, melalui program-program kewirausahaan yang digagas Bapak Wali Kota, kita berupaya untuk menciptakan wirausahawan baru," ujarnya.
Pemkot sekarang, kata dia, membuka ruang lewat Dinas Koperindag untuk masyarakat berusaha sesuai potensinya masing-masing. Di Diskoperindag juga ada Produk Zaro Snack yang banyak menfakomodir anak angkat.
"Demikian pula Produk Minyak Goreng Boka yang juga menggandeng pengusaha kecil. Ke depan juga ada program satelit pengembangan ayam Indonesia Timur. Ini semua bisa menjadi lahan usaha baru bagi warga Palopo," kata Sekkot, penuh optimis.
Dalam kesempatan tersebut, H Jamaluddin Nuhung juga menitipkan 3 pesan kepada para wirausahawan muda yang menjadi peserta Diklat. Tiga hal yang harus disebutnya sebagai modal awal untuk berusaha tersebut adalah niat yang baik, semangat kerja keras dan jaga kepercayaan. Menurutnya, modal awal bukan hanya berbentyk materi, tetapi ketiga hal tersebut adalah juga modal yang harus dimiliki oleh wirausahawan muda.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Kota Palopo, Karno, mengatakan, dalam pelatihan kali ini, ada 30 wirausahawan muda yang ditraining selama 3 hari. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini, menurut Karno, adalah meningkatkan kualitas SDM Koperasi dan UMKM yang ada di Palopo. Selain itu, kegiatan ini juga diarahkan agar jumlah pemuda yang mandiri dan mampu menggerakkan ekonomi daerah dapat ditingkatkan.
"Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya produktifitas, daya saing usaha serta mengurangi pengangguran dan kemiskinan," kata Karno.
Muhammad Ikhwan, Kepala UPTD P3KUMKM Dinas Koperasi UMKM Sulsel, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan momentum dalam menghimpun dan meningkatkan kualitas wirausahawan sebagai ujung tombak perekonomian daerah. Menurutnya, saat ini Pemprov Sulsel menargetkan income perkapita Sulsel di tahun 2018 pada angka Rp 64 Juta.
Oleh karena itu, kewirausahaan menjadi salah satu strategi dalam mencapai target tersebut. Ia menambahkan, angka kemiskinan dan pengangguran juga bisa berkurang melalui peningkatan jumlah wirausaha.
"Kewirausahaan berbasis desa/kelurahan merupakan prioritas Pemprov Sulsel dalam menghadapi MEA. Sudah saatnya kita tingkatkan daya saing dan produktifitas untuk memasuki pasar ASEAN," kata Ikhwan. (hms)
0 comments:
Post a Comment