Mereka menggelar zikir dan makan bersama di Masjid usai melaksanakan Ibadah Sholat Magrib. Uniknya makanan tersebut disajikan dalam sebuah tempayan yang sebelumnya dibungkus kain putih.
"Tradisi ini memang rutin kami lakukan setiap menyambut datangnya bulan Ramadan dan sehari sebelum Lebaran. Ini tradisi leluhur kami sebagai keturunan lombok," kata Ahmadi, salah seorang warga.
Tradisi makan bersama ini terasa lebih istimewa karena juga dihadiri orang nomor satu di Bumi Batara Guru, HM Thorig Husler bersama Wakilnya, Irwan Bachri Syam, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, La Besse, Camat Burau, Satri dan beberapa Kepala SKPD.
"Ramadan sebentar lagi. Untuk itu, kami atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Kabupaten Luwu Timur memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat," ungkap Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler saat memberikan sambutan, Sabtu, (04/06/2016).
Menurutnya dengan datangnya bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, kiranya semua pihak dapat mengintropeksi diri agar semakin baik kedepannya. "Mari kita sucikan hati dan tetap konsisten membangun daerah ini menjadi lebih baik lagi. Pemerintah sudah menetapkan sejumlah program prioritas, saya mohon doa dan dukungan masyarakat untuk mewujudkannya" tambahnya.
Ia melanjutkan, untuk mencapai Luwu Timur Terkemuka, tentunya peran aktif semua pihak sangat diharapkan. "oleh karenanya, mari kita manfaatkan bulan yang penuh berkah ini nanti sebagai persiapan kita untuk melangkah lebih baik di masa yang akan datang," jelasnya.
Bupati yang dikenal dekat dengan warga ini juga mengingatkan bahwa di bulan Ramadan, aktivitas warga malam hari cukup tinggi karena ada yang tarawih, tadarussan di masjid dan ada juga warga yang sekedar jalan-jalan atau berwisata kuliner.
"Aktivitas malam hari dibulan Ramadan cukup tinggi, saya minta jaga kedamaian, jaga kebersamaan dan toleransi. Mari kita saling menghargai," jelasnya. (adv/hr/hms)
0 comments:
Post a Comment