Dinkes Palopo Temukan Makanan dan Bahan Kue Kadaluarsa di Swalayan

Dinkes Palopo Temukan Makanan dan Bahan Kue Kadaluarsa di Swalayan
Petugas Dinkes Palopo saat melakukan razia mamin di salah satu swalayan di Kota Palopo. 
PALOPO, KLIKNEWS.ID --- Dalam rangka menganantisipasi bahan makanan dan minuman kadaluarsa diperjual belikan, Dinas Kesehatan Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis 16 Juni, siang tadi, melakukan inspeksi mendadak di sejumlah toko dan swalayan.

Dalam sidak tersebut, Dinkes menemukan sejumlah bahan makanan serta bumbu kue yang kadaluarsa dan tidak layak dikonsumsi karena kemasannya sudah rusak dan terkontaminasi. Bahan makanan tersebut langsung dimusnahkan di tempat sesuai kesepakatan antara pihak Dinkes dengan pemilik swayalan.

Sidak tersebut, Dinkes Kota Palopo dibantu oleh aparat kepolisian dan Satpol PP, melakukan inspeksi mendadak di sejumlah swalayan.

Selain bahan makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa, pihak Dinkes Palopo juga menemunakan adanya produk minuman yang sudah tak layak konsumsi, karena kemasannya sudah rusak, seperti produk santan kelapa siap pakai yang kemasannya sudah bocor dan sudah berjamur.

Dinkes juga menemukan sejumlah produk bahan kue yang masih  menggunakan label lama dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang sudah tidak digunakan lagi, sehingga dimusnahkan.

Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kota Palopo, Muhammad Mun’im, mengatakan, pemusnahan terhadap sejumlah produk bahan makanan dan minuman yang kadaluarsa di tempat, sudah sesuai kesepakatan dengan pihak swalayan, untuk mengantisipasi adanya produk yang kadaluarsa diperjual belikan.

“Sejumlah bahan makanan dan bahan kue yang sudah kadaluarsa kita musnahkan di tempat. Itu sudah kesepakatan bersama dengan pemilik swalayan,” jelasnya.

Usai melakukan sidak, Dinkes juga melakukan sosialisasi kepada warga yang sedang belanja di swalayan agar tetap waspada dan teliti dalam membeli produk makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa, atau sudah terkontaminasi karena kemasan produk sudah rusak. “Masyarakat harus lebih teliti dalam membeli,” ujarnya. (tri)


Share on Google Plus

0 comments:

Post a Comment