![]() |
Anggota Komisi I DPRD Palopo saat menjenguk penderita gizi buruk. |
Penderita gizi buruk tersebut adalah Andi Haerunnisa, kelahiran 17 Maret 2014. Anak terakhir dari empat bersaudara ini tampak loyo dan sangat kurus.
Dari penuturan ayahnya, Andi Amir, anak bungsunya tersebut menderita gizi buruk sejak setahun lalu. Karena mendapat perawatan dari Puskesmas Pontap, sehingga sempat keluar dari status gizi buruk.
Ibu dari balita ini, Andi Muliati, meninggal sehari setelah melahirkan, sehingga hanya dirawat kakaknya. Ayahnya yang hanya sebagai tukang ojek tak mampu memberikan asupan gizi yang baik bagi anaknya.
Kabid Kesehatan Keluarga (Kesga) Dinkes Palopo, Maryam Marzuki, mengatakan, pihaknya telah menangani anak ini sejak setahun lalu. Namun balita tersebut bukan hanya gizi buruk, tapi juga mengidap penyakit TB anak dan kelainan genetik.
"Kami sudah menangani ini sejak lama. Pernah keluar dari status gizi buruk, tapi karena asupan gizinya, anak ini kembali lagi gizi buruk," ujarnya.
Ia juga mengatakan, sampai saat ini ada dua orang yang mengalami gizi buruk. Ada juga di Maroangin, yang sementara ditangani.
Anggota DPRD Palopo, Dahri Suli, saat meninjau anak tersebut, mengatakan, pihaknya mengapresiasi yang dilakukan Dinkes, namun menurutnya, perlu mendapat perhatian lebih lagi.
"Kita akan panggil semua pihak terkait untuk membahas masalah gizi buruk. Sebab ternyata ada dua orang yang seperti ini," ujarnya.
Hadir dalam peninjauan tersebut anggota komisi I DPRD Palopo Asli Kaspen, Bakri Tahir, Hj Idaria, dan Dahri Suli. Juga dari Dinkes, dan Lurah Pontap Anjar Lestari. (tri)
0 comments:
Post a Comment